5.
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta peneapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
5.1 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
MATERI
KOLOID
1. PENGERTIAN KOLOID
Sistem
koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya anatara larutan suspensi.
Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu campuran zat didispersikan
kedalam suatu media yang homogen.
2. JENIS KOLOID
Sudah kita ketahui
bahwa wujud (fase) benda terdiri dari padat, cair, dan gas. Tiap wujud tersebut
dapat menjadi medium pendispersi ataupun fase terdisoersi, kecuali untuk gas.
Gas sebagai fase terdispersi pada medium pendispersi gas tidak membentuk
koloid. Gas dengan gas merupakan campuran yang homogen. Beberapa jenis dispersi
koloid.
3.KOLOID DALAM INDUSTRI
Dalam kenyataan, banyak produk yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-produk lain :
Dalam kenyataan, banyak produk yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-produk lain :
a. Contoh sistem koloid yang berupa bahan makanan yaitu susu, jeli dan keju
dan sebagainya.
b. Contoh koloid dalam industri farmasi yaitu obat kapsul, obat cair dan obat tablet.
b. Contoh koloid dalam industri farmasi yaitu obat kapsul, obat cair dan obat tablet.
4. SIFAT-SIFAT KOLOID
Koloid mempunyai sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut sangat
berguna dan sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat tersebut
antara lain efek Tyndall dan Gerak Brown. Sifat –sifat koloid ini hanya berlaku
untuk sistem koloid sol.
a. Efek Tyndal
b. Gerak Browon
c. Adsorpsi
d. Elektroforesis
e. Koagulasi
f. Koloid Pelindung
a. Efek Tyndal
b. Gerak Browon
c. Adsorpsi
d. Elektroforesis
e. Koagulasi
f. Koloid Pelindung
5. DIALISIS
Pada pembuatan
suatu koloid, sering kali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan
koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses
yang disebut dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke
dalam suatu kantong koloid, lalu kantong koloid itu dimasukkan ke dalam bejana
yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuat dari selaput semipermiabel,
yaitu selaput yang dapat melewatkan partikelpartikel kecil, seperti ion-ion
atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar
dari kantong dan hanyut bersama air. Biasanya prinsip dialisis saat ini
digunakan sebagai proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal, yang dikenal
dengan blood dialysis .
6. KOLOID LIOFIL DAN
KOLOID LIOFOB
Koloid yang medium pendispersinya zat cair disebut sol dan dibedakan menjadi koloid liofil dan koloid liofob. Hal ini didasarkana ats sifat tarikan antar partikel pendispersi dengan partikel terdispersi.
a. Koloid Liofil
Adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya menarik medium pendispersinya akibat adanya gaya van der Waals atau ikatan hidrogen. Bila mediumnya air, koloid ini disebut hidrofil
b. Koloid Liofob
Adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya tidak menarik medium pendispersinya. Bila mediumnya air, koloid disebut hidrofob.
Koloid yang medium pendispersinya zat cair disebut sol dan dibedakan menjadi koloid liofil dan koloid liofob. Hal ini didasarkana ats sifat tarikan antar partikel pendispersi dengan partikel terdispersi.
a. Koloid Liofil
Adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya menarik medium pendispersinya akibat adanya gaya van der Waals atau ikatan hidrogen. Bila mediumnya air, koloid ini disebut hidrofil
b. Koloid Liofob
Adalah koloid yang partikel-partikel terdispersinya tidak menarik medium pendispersinya. Bila mediumnya air, koloid disebut hidrofob.
7. PEMBUATAN SISTEM KOLOID
Ukuran partikel koloid terletak anatara partikel
sejati dengan partikel suspensi. Oleh karena itu, pembuatan sistem koloid dapat
dilakukan dengan dua caya yaitu cara kondensasi dan dispersi.
1) Cara kondensasi
Adalah pembuatan sistem koloid dengan cara menggabungkan ion-ion, atom-atom, molekul-molekul, atau partikel yang halus membentuk partikel yang lebih besar dan sesuai dengan ukuran partikel koloid.
1) Cara kondensasi
Adalah pembuatan sistem koloid dengan cara menggabungkan ion-ion, atom-atom, molekul-molekul, atau partikel yang halus membentuk partikel yang lebih besar dan sesuai dengan ukuran partikel koloid.
2) Cara Dispersi
Adalah cara pembuatan sistem koloid dengan menghaluskan butir-butir zat yang bersifat makroskopi (kasar) menjadi butir-butir zat yang bersifat mikroskopi (halus), sesuai dengan ukuran partikel koloid.
Adalah cara pembuatan sistem koloid dengan menghaluskan butir-butir zat yang bersifat makroskopi (kasar) menjadi butir-butir zat yang bersifat mikroskopi (halus), sesuai dengan ukuran partikel koloid.